Thursday, April 29, 2010

Yusuf Mansur The Math Man of Giving

 

 

 

Dulu pedagang, sekarang pendakwah. Dulu diam-diam menjual tanah orang tua, sekarang “memaksa” orang untuk bersedekah. Banyak orang curiga dia sedang memperdagangkan sedekah. Tapi, menurutnya justru banyak orang belum mengerti “the math of giving”. Apa sebenarnya yang sedang diperjuangkan ustadz yang pernah dua kali masuk penjara ini?

Hampir setahun sejak heboh poligami AA Gym, ustadz Yusuf Mansur naik ke mimbar sebuah masjid di Sydney, Australia. Dalam acara penggalangan dana untuk pembangunan Islamic Center di kota itu, ia berceramah tentang pentingnya sedekah. Dengan bahasa Inggris-ala-Betawi, ia berdakwah di depan umat muslim yang mayoritas bule. Di akhir ceramah, ia meminta umat yang hadir untuk memberikan komitmen sedekahnya. Tak disangka, ia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2,4 miliar! Sebuah angka yang terbilang fantastis untuk sedekah di kota minoritas Islam yang dimotori oleh ustadz dari Indonesia dengan bahasa Inggris terbatas.

Sebenarnya, tak terlalu banyak orang di Sydney mengenal sosok pria yang satu ini. Jika ia berdiri di atas mimbar dan kita duduk bersila di bawahnya, ia nampak berperawakan sedang. Jika ia turun dari mimbar dan kita berdiri untuk menjabat tangannya, barulah ia terlihat sebagaimana aslinya, seorang pria berperawakan kecil dengan wajah yang bisa membuat ibu-ibu betah bertahan menontonnya.

Kita mengenal banyak tokoh besar berperawakan kecil lainnya. Bukan saja Napoleon yang bergerilya dari pegunungan Perancis, tapi juga Habibie dari sebuah rumah di Jerman. Yusuf memang belum sebesar itu. Popularitasnya mungkin juga belum bisa dibilang menandingi AA Gym.Tapi kita bisa melihat dia sedang menuju arah itu.

Sehari setelah meninggalkan Sydney menuju Jakarta, ia memberi waktu bagi ME mengikuti kegiatannya. Pagi itu hari Sabtu sekitar setengah sembilan, dia duduk di ruang tamu rumahnya yang sederhana di wilayah Tangerang sambil merekam suara di depan komputer. Mantan qori cilik ini meminta waktu sebentar menyelesaikan rekaman dakwahnya yang segera akan dikumandangkan di sejumlah stasiun radio sepanjang bulan Ramadhan. Yusuf sibuk berulang-ulang meng-edit sebaris kalimat dakwahnya: "Bagaimana mungkin kita yang dulu terlahir tanpa daya, kini bisa tumbuh dengan keberanian melakukan dosa di hadapan Tuhannya?"

Meski media telah membesarkan namanya sebagai ulama, orang mungkin bisa berpikir lain ketika menemui Yusuf di kediamannya. Ia lebih terlihat seperti seorang teman ketimbang ulama yang menjaga imagenya. Dari sudut pandang lain, ia bisa terasa seperti seorang business man ketimbang holy man.

Setiapkali ia mengangkat telepon selularnya, akan terdengar kalimat-kalimat bisnis. Kata-kata seperti "sudah saya urus proposalnya"; atau "target 200 miliar harus tercapai”; "sumbangan tiga ratus ribu dolar”, akan sering terdengar dari mulutnya. Ia juga menyeret ME ke ruang keluarga, menyaksikan tayangan infotainment yang memberitakan proyek terbarunya, pembuatan film Islami berjudul "Kunfayakun". Lalu dia menginformasikan, "Ini proyek empat setengah M, nih".

Ruang tamu itu kecil. Nampak tidak beraturan karena terlalu banyak orang yang hilir-mudik. Sebuah lemari kayu berdiri memuat buku-buku secara random. Diantaranya, dua buku tentang Muhammad dalam versi berbeda, dan sebuah buku tebal soal Google. Ia biasa meng-edit suaranya sendiri lewat software yang tidak familiar buat sembarang operator PC. Di belakang meja komputer, tersedia peralatan fitness, sebuah treadmill Aibi Power Tone yang sepertinya tidak terlalu sering disentuh pemiliknya.

Sambil menunggu ustadz yang sedang sibuk merekam, ME mengambil jarak dengan duduk di bagian teras depannya. Rumah itu nampak datar sebagai sebuah peninggalan budaya Betawi dengan teras luas di bagian luar dan ruang kamar yang sempit di bagian dalamnya. Di rumah inilah Yusuf membangun cikal-bakal "imperium"-nya, pesantren Daarul Quran yang bangunan modern-nya kini sedang disusun di atas tanah seluas 20 hektar. Pesantren modern yang berlokasi beberapa ratus meter dari kediaman Yusuf itu dipersiapkan untuk menyaingi Gontor dengan bangunan bertingkat 5.

Di ruang teras itu, beberapa ustadz lain datang menghampiri ME, mengajak berdiskusi soal tafsir Al Quran. Sementara seorang keluarga terdekat Yusuf menyapa antusias. ME berdialog (tepatnya, mendengarkan monolog) sosok yang satu ini, seorang nenek berjilbab dengan pembicaraan yang monoton seperti seorang schizophren.

Ia berusaha menjelaskan bahwa ayah kandung Yusuf telah menceraikan ibunya pada saat Yusuf masih berusia 7 bulan di dalam kandungan. Ia juga menceritakan, Yusuf sudah pandai berdakwah sejak kecil. Dan, Yusuf kecil sering menghindar ketika diminta berdakwah karena keasyikan main kelereng.

Selepas sholat dzuhur, Yusuf bersiap-siap melakukan perjalanan, ceramah ke beberapa masjid yang mengundangnya hari itu. Ia mengajak ME masuk ke dalam BMW Seri baru yang dikendarai supir pribadinya. BMW itu diparkir bersebelahan dengan mobil-mobilnya yang lain seperti Alphard, dan beberapa mobil up dated lainnya yang diparkir di sebuah tanah kosong dekat rumahnya.

Sepintas, deretan mobil mewah itu nampak kurang sepadan dengan lingkungan yang mengitarinya: gang kecil, warung gado-gado sederhana, lintas jemuran pakaian, dan pohon tinggi tak terawat yang batangnya sewaktu-waktu bisa saja jatuh menimpa kap mobil.

Apakah ada keinginan untuk pindah dari rumah aslinya? "Saya sudah menyatu dengan lingkungan ini. Saya lebih senang tinggal di kampung seperti ini daripada di kota,” ujar Yusuf yang duduk di sebelah supir sambil membuka jok bagian atas penyangga kepala. Seorang pria kekar yang duduk di belakangnya langsung menangkap gelagat itu. Ia memijat pundak ustadz.

Yusuf menyandarkan kepalanya, asyik menikmati pijatan. Ia nampak seperti seorang petinju yang siap-siap bertarung. Jika ia seorang petinju, kita tahu siapa musuh yang akan dia hadapi. Tapi sebagai ustadz, tahukah kita apa sebenarnya yang sedang ia lawan?

Sepanjang perjalanan, ia mencoba menceritakan suatu cerita di masa kecilnya:

"Waktu itu, saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saya ingin membeli mainan seharga Rp. 14.000, cukup mahal untuk sebuah mainan anak-anak. Saya bilang ke nenek saya, supaya dia mau membelikan saya mainan itu. Nenek malah menyuruh Saya menabung. Maka mulailah saya menabung. Setiap hari, seratus rupiah. Logikanya, saya butuh 140 hari untuk bisa mewujudkan impian saya. Tapi Tuhan berkehendak lain. Di hari ketujuh, nenek meminta uang tabungan saya. Dengan uang itu, dia menyuruh saya ke pasar membeli bahan belanjaan untuk makan orang-orang selepas sholat Jumat.

Saya kecewa. Tapi saya tetap menabung lagi. Jumat berikutnya, ketika saya sudah menabung 7 kali 100 rupiah, nenek saya kembali meminta uang tabungan saya itu untuk makan selepas sholat Jumat. Minggu berikutnya saya tidak mau menabung lagi. Tapi anehnya, di Jumat berikutnya ketika saya menghadiri acara sunatan sepupu, saya menerima hadiah mainan yang saya inginkan. Aneh, kan? Yang disunat saudara saya, tapi yang diberi hadiah malah saya.

Saya berhasil mendapatkan mainan yang saya inginkan hanya dalam hitungan 14 hari, tanpa harus menunggu 140 hari. Belasan tahun kemudian saya baru mengerti, bahwa yang saya lakukan itu adalah prinsip dasar sedekah. Tuhan akan membalas sepuluh kali lipat dari apa yang kita sedekahkan”.


Yusuf turun dari BMW, menyongsong lebih dari seratus umat yang menantinya di sebuah masjid kawasan Bintaro. Ia disambut layaknya seorang Mama besar: orang-orang berusaha menjabat atau mencium tangannya dan beradu pipi dengan jemaah pria. Meski begitu, setiap orang pasti bisa merasakan bahwa Yusuf nampak tidak terlalu suka dengan respons semacam itu.

Dari caranya berpakaian saja terlihat kalau dia tidak mempersiapkan dirinya sebagai Mama besar. Di tengah umat yang mayoritas berpakaian putih-putih (tak jarang berjubah), Yusuf malah mengenakan kemeja warna merah dan sarung warna kelam. Busananya nampak seperti pakaian seorang tetangga sebelah rumah yang pergi sholat Jumat.

Sejauh ini, dia tidak berusaha menciptakan sebuah persona. Jika kita sandingkan dengan beberapa Mama populer lainnya, Yusuf memang sebuah pengecualian. Ia tidak, menggunakan manajer, asisten pribadi, atau apapun istilahnya. Ia lebih suka melenggang seorang diri (hanya didampingi supir pribadinya) dan mengatur segalanya sendirian. Jika bertemu dijalan, penggemarnya mungkin tidak akan berpikir dia adalah Yusuf Mansur yang sering masuk tv itu. "Saya tidak suka pakai manajer, sebab saya tidak suka menciptakan jarak dengan umat,” ujar Yusuf seperti menyindir.

Meski begitu, tak semua orang bisa merasa beruntung menjabat tangannya. Yusuf, seperti kebanyakan pria lainnya adalah seseorang yang tidak terlalu cermat pada detail. Dia menyalami orang sekenanya saja, sehingga ada beberapa orang yang nampak kecewa karena uluran tangannya tidak dibalas sang ustadz. Atau, ia bisa 'kabur' dari satu frame foto bersama sebuah ketuarga didepan masjid hanya karena dia harus cepat-cepat pergi ke tempat lain. Orang yang tidak siap dengan perilakunya itu bisa berpikir dia seorang ustadz yang sombong atau dianggap "tidak menunjukkan teladan". Tapi, begitulah Yusuf Mansur apa adanya.

Di hadapan sekitar 200 orang, dia berdakwah. Tubuhnya boleh saja kecil, tapi ide besarnya soal sedekahh membuat orang terdiam dan merenung. Dengan kemampuan komunkiasi yang baik, ia berdakwah soal sedekah. Menghadirkan gabungan antara kelihaian berbicara seorang Zainudin MZ dan kelucuan seorang AA Gym. Aksen Betawi menguatkan bungkusan komediknya dalam suara yang nyaris bindeng.

Yusuf di atas mimbar adalah kombinasi antara seorang penghafal Al Quran dan seorang komedian lenong. Pada saat itu, dia sepenuhnya hadir sebagai Yusuf Mansur seperti yang banyak orang kenal lewat layar kaca. Bedanya, ia bisa lebih kocak pada saat off air.

Di hadapan umat itu dia menyelipkan cerita:

"Sewaktu masa awal saya berceramah di sebuah stasiun tv swasta, saya pernah dimarahi seorang produser. Saya kaget setengah mampus, karena saya kira saya telah melakukan kesalahan fatal macam apa? Tiba-tiba saja dia menghentikan syuting, dan protes. Dia bilang siaran ceramah saya harus diulang hanya karena saya menggunakan bahasa Betawi. Dia bilang, “Pak ustadz, gimana sih? Ini kan tv nasional, masak pakai bahasa Betawi?” Lantas saya malah balik protes. Saya bilang, “AA Gym saja boleh pakai bahasa Sunda, masak saya nggak boleh pakai bahasa Betawi? Enak aja!"

Orang-orang yang hadir tertawa.

Sekitar satu jam, Yusuf menghentikan ceramahnya. Ia meminta agar panitia berhenti mengedarkan kotak amal yang menurutnya tidak akan berhasil menjaring sedekah yang banyak. "Jika melihat kotak amal, orang hanya melempar uang seribuan, atau paling banyak sepuluh-ribuan,” ujar Yusuf. Panitia kemudian membagi-bagikan secarik kertas folio kosong yang akan diisi oleh umat yang hadir. Di kertas itu, mereka diminta memuat berapa nominal yang akan mereka sedekahkan lengkap dengan sistem pembayarannya. Kurang dari satu jam, berhasil dihitung berapa total sedekah yang terkumpul dari hanya sekitar 150-an orang: Rp. 387 juta!

Yusuf tersenyum puas, meski ia sama sekali tidak membawa pulang uang sepeser pun dari acara itu. Lalu, darimana ia mendapatkan nafkahnya?

Sex dan Dakwah

Seusai acara di masjid itu, ia kemudian meluncur di atas BMW-nya menuju sebuah mall di wilayah yang sama. Ustadz masuk mall. Kali ini bukan untuk ceramah. Ia telah membuat appointment untuk bertemu produser dan kru film Kunfayakun, yang beberapa jam lalu dia lihat tayangannya di infotainment. Dia harus membicarakan soal trailer film yang akan tayang Februari mendatang. Yusuf datang terlebih dahulu, menunggu teman-teman film sambil membuka laptop Acer-nya. Saatnya berbisnis.

Dia memilih sebuah cafe yang dekat dengan lobi utama. Seorang perempuan yang bekerja sebagai operator di meja informasi nampak memperhatikannya. Setengah berbisik ia bertanya pada teman di sebelahnya, "Itu ustadz Mansur yang sering masuk tv itu, ya?" Tiga perempuan karyawan cafe berdiri di balik meja kasir. Yusuf memesan cappuccino, hot cappuccino. Teman-teman kru film Kunfayakun datang beberapa menit kemudian. Ketiga perempuan cafe entah bagaimana baru sadar bahwa tamu pertama yang datang di cafe-nya adalah seorang figur publik. Mereka menyodorkan kamera handphone, dan minta foto bareng. Klik!

Yusuf nampak serius ketika sudah sampai pada urusan bisnis. Ini memang proyek perdana layar lebarnya. Namun, ini bukan proyek motion picture-nya yang pertama. Dia adalah pencetus ide asli program sinetron Maha Kasih garapan SinemArt yang ber-rating baik. Ia juga penggagas program Cerita Sore yang mulai dikenal luas itu. Sebagian besar dari cerita-cerita di setiap program itu terinspirasi dari kisah nyata keajaiban sedekah. Di layar tv, orang belum terlalu mengenal Yusuf sebagai kreator. Di balik layar, dialah orang dengan segudang ide bisnis.

Ia bisa dibilang dai pertama yang punya ide membuat counterproduct dalam bisnis studio teater di Indonesia. Pasalnya, ia mengaku kesal pada Studio 21, satu-satunya teater dan distributor film dengan jaringan terbesar di Indonesia. Ia kesal karena Studio 21 tidak mau menyediakan waktu film Kunfayakun untuk bisa edar pada saat lebaran nanti. Itulah mengapa ia kemudian mengalah menayangkannya mundur ke bulan Februari. "Lihat saja, nanti akan saya ciptakan studio rakyat untuk melawan dominasi mereka. Catat itu;" ujar Yusuf.

Setelah selesai dengan urusan bisnis, ia kembali bergegas masuk mobil untuk menghadiri undangan ke sebuah masjid di wilayah Cempaka Putih. Komunikator tak lepas dari genggamannya. Orang-orang yang berada semobil dengan kami berubah formasi lagi. Kali ini masuk seorang rekan kerja dari salah satu stasiunTV langganannya. Mereka bicara serius. Yusuf nampak kecewa dengan komitmen petinggi-petinggi stasiunTV itu. Menurutnya, itu adalah akibat keempat pimpinannya tidak committed dengan sedekahnya.

Ketegangan pembicaraan mereka mulai mereda ketika sampai pada tema-tema populer. Jalan di sepanjang Cempaka Putih macet tidak seperti biasanya di malam minggu itu. Setelah berada di pertengahan, barulah terlihat ruas jalan yang menyebabkan kemacetan. Ruas jalan itu sengaja ditutup untuk menyelenggarakan acara Maulid Nabi. Yusuf bereaksi agak keras, ia nampak tidak suka melihat situasi itu. "Begini nih, nyusahin aja. Harusnya mereka bisa menunjukkan perilaku yang lebih baik. Kalau begini kan, mengganggu kepentingan orang banyak namanya”.

Pembicaraan kemudian mengarah pada persoalan wanita. Yusuf menceritakan kalau baru-baru ini dia kebetulan berada semobil dengan salah seorang aktris yang bermain dalam Kunfayakun. Artis itu berpakaian cenderung terbuka di bagian dada sehingga ustadz spontan berkomentar. Lalu artis yang sudah bercerai dengan suaminya itu balik menjawab ustadz setengah-menggoda. Agak mengherankan mendengar seorang ustadz bisa bercerita tentang tema yang cenderung vulgar. "Namanya juga laki-laki, kan dimana-mana sama kalau melihat yang begitu," ujarnya berseloroh.

Tak lama setelah heboh poligami AA Gym, Yusuf juga sempat digosipkan menikah lagi. Itulah salah satu haa yang membuatnya kecewa pada stasiunTV tadi. Menurut Yusuf, mereka telah memanfaatkan rumor itu sebagai alat untuk mereposisi harga kontraknya. Ia nampak kurang suka membahas tema yang satu ini, meski dalam suasana bercanda. Ketika beberapa kali coba ditanyakan, Yusuf hanya menjawab, "Nggak usah ngomongin itulah, sudah basi. Itu konsumsi infotainment banget. ME nggak begitu, kan?"
Sejenak ia nampak berdoa. Entah kenapa ia tiba-tiba berdoa.

Yusuf cukup berani membicarakan tema-tema yang menyerempet 'ke arah sana'. Entah itu dalam kesadaran sebagai seorang lelaki biasa, atau mungkin juga seorang pendakwah dengan maksud yang belum tentu bisa kita pahami. Dalam ceramahnya, ia tak sungkan membawa satu cerita yang mengandung materi orang dewasa meski di tempat itu berkeliaran anak-anak di bawah umur. Tentu ia meminta izin pada para pendengarnya sebelum ia memulai cerita seks di tengah ceramah:

"Ada sepasang suami istri yang tidak bisa punya anak selama 11 tahun pernikahannya. Mereka berdua kemudian disarankan untuk bersedekah, lalu mereka menuruti perintah kyai yang mereka percaya. Setelah sedekah, tiba-tiba saja tetangga yang tinggal tak jauh dari rumahnya datang untuk memberitahu sesuatu. Tetangganya itu malu-malu ingin membongkar rahasia ranjangnya sendiri yang menjadi kunci kenapa ia punya banyak anak. Demi ingin punya anak, si istri tadi rela mendengarkan nasehat yang dimaksud:

"Tetangga itu kemudian membuka rahasia bahwa, setiapkali berhubungan dengan suami, jangan lupa untuk meletakkan bantal di bawah, maaf, bokong Anda (di bagian ini, para jemaah tertawa-ed). Dan jika suami sudah mencapai klimaks, minta untuk jangan cepat-cepat dilepas (jemaah tertawa lagi-ed). Begitu rahasia si tetangga.

"Ketika suaminya pulang, si istri sudah berada di atas bantal (tertawa lagi-ed). Lalu, empat bulan kemudian si istri hamil. Luar biasa. Sebelas tahun menikah tak punya anak dan ternyata rahasianya ada pada tetangga sebelah. Pertolongan Tuhan itu bisa datang dari arah yang tidak pernah kita duga”.


Soal keajaiban sedekah, Yusuf memang ahlinya. Ia secara pribadi mengaku seringkali membuktikan sendiri kalau sedekah itu memang manjur. Ia mengaku memperoleh semacam 'wangsit' soal ilmu sedekah ini sewaktu ia berada di dalam penjara (Yusuf pernah dua kali masuk bui karena persoalan hutang, suatu hal yang kemudian ia jadikan sebagai pelajaran untuk disampaikan kepada orang lain). Ketika itu ia lapar, dan yang ada hanyalah sepotong roti. Padahal ia berharap sebungkus nasi.

Ia kemudian melihat barisan semut di tembok penjara dan membagikan potongan roti itu untuk kerumunan semut. Kemudian ia berdoa agar dapat sebungkus nasi sebagai imbalannya. Tak disangka, beberapa menit kemudian seseorang membawakan sebungkus nasi Padang untuknya.

Keluar dari penjara, di tahun 1999 ia sempat berjualan es kacang hijau. Hampir setiap hari puluhan bungkus esnya kembali, hanya sedikit yang membeli. Keesokan harinya ia memutuskan untuk menerapkan 'ilmu semut' yang ia peroleh di dalam penjara. Ia membagikan bungkus es secara cuma-cuma kepada pengemis. Tak disangka, tak lama kemudian dagangannya langsung ludes dibeli orang.

Sejak itu ia percaya, bahwa sedekah itu harus didepan, bukan dibelakang seperti yang banyak dilakukan orang selama ini. Ia mulai percaya sedekah membawa membawa berkah. Padahal, sebelumnya ia adalah tipe anak yang secara diam-diam nekad menjual harta berupa tanah. Dia menyebut keputusan konyolnya itu sebagai “dosa terbesar yang pernah dia lakukan”. "Makanya bisnis saya dulu hancur karena jalan yang saya tempuh bukan jalan yang baik. Sejak saya menerapkan ilmu sedekah, semuanya jadi lancar. Omset saya sekarang milyaran rupiah".

Kemanapun ia pergi berceramah, ia selalu berbagi cerita tentang keajaiban sedekah. Seperti malam itu pada kunjungan terakhirnya di sebuah masjid samping pom bensin. Malam Minggu sudah hampir jam sembilan. BMW tiba di pelataran masjid. Musik di dalam mobil masih mengalun pelan, melayangkan lagu "Hello" milik Lionel Richie yang sudah diulang untuk kesekian kalinya sejak siang tadi. "Saya suka sekali lagu ini,” ujar Yusuf sambil ikut menyanyikan satu baris penting dalam lagu itu: "Hello.., is it me you looking for?"

Ia turun dari mobil dan kembali disambut jemaahnya. Anak kecil, remaja, bapak-bapak, dan tentu saja ibu-ibu. Tua dan muda. Ketika duduk di depan forum, wajahnya ditembak proyektor ke tembok sebelah kirinya. Ia mulai bicara satu-dua kata, tapi tiba-tiba ia seperti merasakan ada sesuatu yang salah. Ia melihat orang-orang tidak menatap langsung ke arah dimana ia duduk.

Orang-orang yang memadati masjid itu menonton ke arah tembok proyektor, meski sosok yang mereka tonton ada persis di depannya. Yusuf tiba-tiba berdiri, orang-orang masih belum mengerti apa yang akan dia lakukan. Ia berjalan menuju proyektor, mematikannya, dan kembali duduk di depan forum. Tatapan orang-orang beralih padanya. "Nah, begini kan lebih enak,” ujarnya. Jemaah masjid tertawa dan tidak lagi menatap ke arah tembok.

Di masjid itu, lagi-lagi ia menyampaikan pesan andalannya: "Saya ingin bilang pada semua orang, agar jangan lagi menggunakan kata 'seikhlasnya' setiapkali mereka diminta bersedekah. Sebab, 'seikhlasnya' hanya akan membuat orang bersedekah sekecil-kecilnya. Orang selalu berpikir bahwa sedekah itu kecil. Padahal, matematika sedekah tidak seperti itu. Tuhan akan membalas sepuluh kali lipat dari apa yang kita sedekahkan. Jika orang punya uang seratus ribuan dan sepuluh ribuan, ia pasti akan menyumbangkan yang sepuluh ribuan. Padahal, seharusnya yang disedekahkan itu yang seratus ribuan".

"Rumusnya begini, jika 10.000 yang disedekahkan, maka 10.000 itu akan dikalikan 10 sehingga hasilnya menjadi 100.000. Jika sebelumnya ia memiliki uang 110.000, maka uangnya kini menjadi 200.000. Tapi jika ia menyumbangkan yang 100.000, maka 100.000 itu akan dikalikan 10 hingga menjadi 1.000.000. Sehingga uangnya yang semula 110.000, dalam rumus sedekah bertambah menjadi 1.010.000. Jadi, orang harus mulai berpikir bahwa sedekah itu bukan mengurangi harta, tapi malah menambah harta".

Rumus itu memang agak membingungkan untuk orang yang baru pertama kali mendengarnya. Tapi Yusuf adalah orang yang paling getol menyampaikan apa yang disebutnya "matematika sedekah" ini hampir di setiap ceramahnya. Inilah "kredo" seorang Yusuf Mansur, atau "ruh" dalam istilah penciptaan, "sketsa" kalau dalam dunia lukisan, "platform" jika dalam kamus politik, perjuangan mendasar seorang Yusuf Mansur. Perjuangan inilah yang membawanya naik sebagai seorang pemuka umat. Sebuah mimpi besar yang ia harapkan suatu hari nanti akan membuahkan kesejahteraan bagi negeri ini.

Tak terasa, malam Minggu sudah sedikit lewat dari jam 12. Yusuf baru saja selesai menengok hasil trailer film Kunfayakun di sebuah rumah produksi wilayah Tebet. Kru yang mengikutinya nampak sudah kehabisan tenaga untuk melakukan aktivitas berikutnya. Lagipula, apa yang akan dilakukan seorang ustadz di malam Minggu lewat jam 12 malam? Yang pasti bukan mampir ke wilayah Kemang. "Saya nggak pernah bisa enjoy ke tempat-tempat seperti itu," ujar Yusuf sambil merebahkan badan di sofa. Tak lama kemudian kami berpisah, membiarkan ustadz tertidur di dalam mobil, kembali menuju rumahnya.

Beberapa hari kemudian masuk pesan singkatnya lewat sms:

"sedekah acara kita buat Moslem People di Sydney yang saat itu terkumpul donasi sebesar Rp. 2,4 M yang uangnya tidak kita bawa ke tanah air berbuah 10 kali lipat, sebagaimann keyakinan kita semua semalam, 10 September 2007, kami menggelar acara bertempat di Islamic Center Surabaya, diikuti oleh 3000 orang. Alhamdulillah, komitmen sedekah yang terkumpul dari acara 2 jam itu adalah Rp 24 miliar. Tepatnya 23.833.948.000, atau sebanding dengan 10 kali lipat sedekah kita untuk Moslem People di Sydney Subhanallah!".

 

Sumber: Male Emporium

 

Salam sukses.

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja busana muslim dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://anekajilbabdelima.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

http://tupperwarebundaelis.blogspot.com

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Email. ahap234jamil@gmail.com

Ym. resiabiyasa@yahoo.co.id

Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Friday, April 23, 2010

saya bersedia melakukan apapun yang bapak mau

Seorang mahasiswi seksi yang terancam gagal ujian mendatangi kantor dosennya yang masih muda. Dia melirik ke sekililingnya sebentar, menutup pintunya, dan langsung berlutut di hadapan sang dosen sambil memohon.
“Pak Dosen, Saya bersedia melakukan apapun juga agar lulus ujian….”, ujarnya sambil melirik genit.
Lalu sang mahasiswi mendekat ke arah dosennya, menyibakkab rambutnya, menatap matanya penuh arti. “Kalau Bapak masih belum mengerti maksud saya…” bisiknya, “Saya bersedia melakukan apapun, apa saja yang Bapak mau…”
Dosen muda tadi membalas tatapannya, “Apapun?”
“Apapun!”, jawab sang mahasiswi secepatnya.
Suara dosen itu melembut, “Apapun?”
“Apapun….”
Akhirnya Pak dosen berbisik, “Maukah kamu……… belajar?”

 

Salam maniszzz…. J

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja busana muslim dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Wednesday, April 21, 2010

10 Twitter Tips for Nonprofit Organizations

Alhamdulillah… dapat artikel bagus tentang twitter untuk bisnis. Well semoga bermanfaat buat yang berkenan membacanya. Artikelini diambil dari http://nonprofits.change.org/blog/view/10_twitter_tips_for_nonprofit_organizations

 

           

by Heather Mansfield

Newsweek said it best: "Suddenly, all the world is a-Twitter." Simple and powerful, Twitter is a must for nonprofit organizations. I created and manage a portal to nonprofits on Twitter @nonprofitorgs and based on my experience using site, I have crafted ten of my favorite Twitter Tips for beginners:

1. Authenticity before marketing. Have personality. Build community.

Those nonprofits who are most successful at utilizing social networking Web sites like Twitter, Facebook, and MySpace know from trial, error, and experience that a “marketing and development approach” on social networking sites does not work. Simply put, it comes across as lame. Traditional marketing and development content is perfectly fine for your Web site and e-mail newsletters, but Web 2.0 is much more about having personality, inspiring conversation, and building online community. Nowhere is this more true than on Twitter. Relax, experiment, let go a bit… find your voice. Be authentic.

2. Be nice. Be thankful. Reply and Retweet!

Twitter functions much like Karma. The nicer you are to people in the Twitterverse, they nicer they are to you in return. The more you ReTweet (RT) others, the more they will RT your Tweets in return. And whether it’s Twitter, MySpace, Facebook or YouTube, if someone does something nice for you in the public commons of Web 2.0, it is always a good practice to send them a message of “Thanks… much appreciated!”. Kindness and appreciation will make you stand out from the others and makes an excellent impression.

3. Follow everyone who follows you.

This is a hard one for a lot of nonprofits. They want to keep their “Home” view clutter free and controlled and only follow a select few. Honestly, they only want to follow those whose Tweets that they are really interested in reading. But I say this often… “This time it is not about you, it is about them.” Web 1.0 communications is all about us and our messaging i.e, your Web site and e-mail newsletter. Web 2.0 is all about your supporters and their messaging. It’s better to create a personal Twitter profile in order to only follow those select few you are interested in reading, but if you are going out on Twitter behind your organization’s logo a.k.a. avatar, it is a mistake to not follow all your followers in return. Why?

1) Twitter is about conversation. You can’t have a conversation on Twitter if you are not following your followers. It is a one-sided relationship.

2) They can’t message you on Twitter if you are not following them.

3) It’s a snub. Let’s face it… people on Twitter want to be followed. That’s what the site is about! How can you build community on Twitter if you won’t even participate with your followers?

Have a look around Twitter… you will see the most successful, ReTweeted nonprofits follow everyone who follows them.

4. Use “Favorites” to organize the chaos and feature your most important Tweets!

So, if you are going to follow everyone who follows your organization (which is hopefully thousands of people) then “favorite” Tweets by those who you are most interested in reading and favorite your most important Tweets. The favorites option on Twitter is a simple, excellent tool to help you organize the chaos.

5. Don’t tweet about your coffee (unless it is fair trade), the weather, or how tired you are. Provide value to your followers, not chit-chat!

It’s one thing to chit-chat about the weather, your headache, or how you need coffee to wake up in the morning on your personal profile on Twitter, but it’s quite another if you are active on the Twitterverse via your organizational profile. The messages you send reflect upon your organization. Example of what not to Tweet: “Such-and-such Nonprofit got stuck in traffic this morning. Ugh! I need coffee and a vacation… and I think I am getting a headache!” No one likes a whiner and this just makes it sound like Such-and-Such Nonprofit is not a fun place to work. People follow you because they want good content from your organization on subjects relevant to your mission. Make sure your Tweets provide value and are Re-Tweetable.

6. Don’t only Tweet your own content.

Twitter is a news source. Participate in news. Tweet articles or blog posts by your favorite newspapers, bloggers, or other nonprofits (yes... other nonprofits! Find allies, build relationships). If it is a good read or a good resource, it reflects well upon your organization that you Tweeted it. There is also a good chance you might get ReTweeted if the article is deemed timely and worthy by the Twitterverse.

7. Send messages, but not via auto-responders.

There are tools out there that will automatically message your new followers. Don’t use them. It’s Spam. It’s not authentic. It’s not human. It's lazy marketing. I think this cartoon sums up auto-responders perfectly.

8. Don’t worry about those that “unfollow” you.

It’s easy to feel slighted when someone stops following you. What did I say? Did I do something wrong? Let it go. Who knows why they followed you in the first place. Give it no more than 3 seconds thought and then move on.

9. Limit your Tweets to 5 per day, and no more than 6!

I have been polling on Twitter and the Twitterverse has revealed that less is more when it comes to Tweeting. See poll results.

10. Twitter is what you make of it. You get out of Twitter what you put into it. This is the same of all Web 2.0 social networking sites.

Twitter is a fun, valuable tool that can drive significant traffic to your Web site (start watching your Web site referral logs!) and help build and strengthen your brand in the online world of Web 2.0, but just like Facebook and MySpace, Twitter requires time and energy to produce results. You get out of it what you put into it. If you do one Tweet a week, you will get the results of one Tweet. But if you Tweet 4 times daily Monday through Friday… you will get the results of 20 Tweets weekly.

Again, it’s about community building around your mission and programs. Just having profile on Twitter (or MySpace, or Facebook) does not magically produce any results. You have to work these profiles. Find the person on your staff who loves Web 2.0 and enjoys working the sites and/or find a marketing/pr intern from your local university that needs to do a senior project! If they are getting college credit, then you know they have to stay around for at least a semester. :)

Change.org is on Twitter @changedotorg

Iqicxtvcdimakau-30x30-cropped

Heather Mansfield

=================================

 

Salam sukses.

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja busana muslim dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

http://tupperwarebundaelis.blogspot.com

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Sunday, April 18, 2010

Agar Hubungan Semakin Variatif

Humor Dewasa

Sepasang suami istri datang ke tempat conseling perkawinan,mereka mempunyai masalah kehambaran dalam rumah tangga walaupun usia perkawinan mereka baru berjalan 2 tahun saja. Oleh psikolog mereka di wawancarai dan akhirnya ketemu permasalahannya yaitu cara mereka melakukan permainan cinta terlalu monoton, tidak variatif, membosankan dan hanya ritual semata. Sang istri kemudian di nasehati untuk lebih responsif dengan mengeluarkan suara "keluhan" di saat permainan mereka hampir mencapai titik puncaknya.

Kemudian malamnya resep ini dicoba oleh pasangan ini. Dengan bersemangat mereka melakukan permainan dan ketika terasa hampir mencapai puncaknya sang suami memberi aba-aba, "Ayo mah...cepat mengeluh !!!"

"Aduuuh... papiiiii....tadi di pasar pusiiiiiing deh... segala macam barang naik...dari minyak, telur, bawang..... Mabok deh kalo gini terus.....mana pasarnya becek, ga ada ojek.....!!!"

 

 

Salam …

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Perlengkapan Muslimah dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

===============================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Tuesday, April 13, 2010

Berani Sukses !!!

Hai Netter semua..

Sekadar sharing. Sikap pantang menyerah (never give up) adalah sikap yang patut dimiliki oleh semua orang--lintas gender, lintas suku, lintas bangsa. Bagi saya, sikap luar biasa ini akan membuat seseorang mampu mencatat "sejarah" kehidupannya masing-masing. Entah dalam skala besar maupun kecil, jika kita mampu memiliki semangat dan daya juang dalam mencapai apa pun yang kita inginkan, maka sebenarnya kita telah menjadi manusia seutuhnya.

Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin mengajak Anda untuk turut berbagi wisdom, inspirasi, dan motivasi kepada keluarga, para rekan, dan teman-teman terkasih melalui program Share & Be Happy! Suatu hal yang baik tentu layak diberikan kepada mereka. Forward e-mail ini kepada mereka, atau REKOMENDASI-kan saja program ini melalui fitur "tell a friend"

Salam sukses, LUAR BIASA!

Andrie Wongso

============================

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja Perlengkapan Muslimah, bros, asesoris dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

http://tupperwarebundaelis.blogspot.com

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Email. ahap234jamil@gmail.com

Ym. resiabiyasa@yahoo.co.id

Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Thursday, April 8, 2010

Roda

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan, ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu?

Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu diperhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap, akan di temukannya jari-jari yang hilang itu.

Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang. Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam. Hei….semuanya tampak lain. Ya, sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang, semua hal tadi cuma berbentuk titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini, semuanya tampak lebih indah.

Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah. Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yang kaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Ujung-ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda. Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya.

Bunga-bunga pun tampak lebih indah. Harum dan semerbaknya, lebih terasa menyegarkan. Kuntum-kuntum yang baru terbuka, menampilkan wajah yang cerah. Kelopak-kelopak yang tumbuh, menari, seakan bersorak pada sang roda. Sang roda tertegun dan berhenti sebentar. Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat.

Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalanannya. Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris, dan memberikan salam yang paling semarak. Kaki-kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah. Sayap-sayap itu bergetar, seakan ada ribuan genderang yang di tabuh. Mereka saling menyapa. Dan, serangga itu pun memberikan salam, dan doa pada sang Roda.

Begitu pula batu dan kerikil pualam. Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir di tubuh sang Roda. Semua batu dan pualam, membuka jalan, memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan. Setelah lama berjalan, akhirnya, ditemukannya jari-jari yang hilang. Sang roda pun senang. Dan ia berjanji, tak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya.

Begitulah hidup. Kita, seringkali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang. Kita sering melupakan, ada saat-saat indah, yang terlewat di setiap kesempatan. Ada banyak hal-hal kecil yang sebetulnya menyenangkan. Namun, kita lewatkan begitu saja karena terburu-buru dan tergesa-gesa.

Hati kita, kadang terlalu penuh dengan target-target, yang membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan. Langkah-langkah kita, kadang selalu dalam keadaan panik dan lupa bahwa di sekitar kita banyak sekali hikmah yang perlu di tekuni.

Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut dan pualam, kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal-hal itu. Coba susuri kembali jalan-jalan kita. Cermati, amati, dan perhatikan setiap hal yang pernah kita lewati. Runut kembali perjalanan kita.

Adakah kebahagiaan yang terlupakan? Adakah keindahan yang tersembunyi dan tidak pernah kita nikmati? Kenanglah ingatan-ingatan masa lalu. Susuri dengan perlahan. Temukan keindahan itu!!
Sumber : http://www.facebook.com/l/9fe71;resensi.net

Salam sukses.

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja busana muslim dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://anekajilbabdelima.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

http://tupperwarebundaelis.blogspot.com

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Email. ahap234jamil@gmail.com

Ym. resiabiyasa@yahoo.co.id

Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Saturday, April 3, 2010

How To Focus - Reach Your Goal

Penulis : Team Andriewongso.com

--------------------------------------------

 

Wajar saja jika seseorang memiliki beberapa harapan dalam hidupnya. Tapi dengan begitu, kita akan merasa terlalu banyak yang harus dilakukan, tetapi sangat sedikit waktu yang ada. Maka, fokuslah!

"Concentrate all your thoughts upon the work at hand. The sun's rays do not burn until brought to a focus."- Alexander Graham Bell

Confucius, seorang filsuf dunia yang mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan moralitas pernah berkata, "Person who chases two rabbits catches neither. Seseorang yang mengejar dua ekor kelinci, tidak akan menangkap satu pun." Coba bayangkan, mengejar satu ekor kelinci saja sudah cukup sulit, apalagi kita mengangankan mendapatkan dua ekor? Sudah jelas, bila kita sedang berada di situasi serupa-walaupun bukan kelinci yang kita incar, kita harus berkonsentrasi pada satu tujuan. Setelah berhasil mendapatkannya, barulah kita berusaha untuk meraih yang kedua.

Hal ini berlaku juga pada saat kita sedang ingin meraih mimpi-mimpi kita. Jika kita memiliki mimpi yang besar dan harapan akan pencapaian hidup yang lebih baik, biasanya banyak sekali hal yang ingin kita capai. Tapi apakah kita akan pernah mewujudkan semua harapan itu dengan waktu yang terbatas? Jadi bagaimana cara terbaik untuk melakukannya?

Rileks

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mencoba untuk rileks. Jangan panik dan jangan merasa terlalu bersemangat, ingin melakukan sesuatu dengan terburu-buru. Bangkitkan rasa percaya diri dengan kemampuan-kemampuan yang kita miliki untuk meraih tujuan. Sangatlah penting untuk melihat segala sesuatu melalui sebuah perspektif dan ingat bahwa segala yang baik yang kita miliki dalam hidup ini datang melalui suatu proses dan butuh waktu untuk mendapatkannya.

Saat keadaan tidak berjalan dengan semestinya, bukan berarti itu karena kita tidak melakukan apa-apa untuk berusaha. Tidak jarang, sesuatu yang tidak diharapkan dan yang tidak kita rencanakan malah membawa kebaikan bagi usaha kita meraih tujuan. Jika kita berusaha secara konstan dan fokus, maka keadaan akan mendukung usaha kita.

Run Your Race

Cara yang kedua, berlarilah di jalur maka kita akan menang! Kita tidak akan menang dengan cara apa pun selain dengan berlari. Artinya, seperti sebuah lomba lari, kita tidak akan bisa meraih impian selain dengan berusaha di jalan yang tepat untuk mewujudkannya.

Pertandingan tidak akan kita menangkan hanya dengan melakukan lompatan jauh dari garis mulai ke garis akhir! Yang harus kita lakukan memang berlari, langkah demi langkah. Setiap langkah akan membawa kita mendekati garis finish. Jadi, mimpi kita memang harus diwujudkan dengan cara serupa. Lakukan usaha dengan tidak terburu-buru, langkah demi langkah, maka kemenangan akan menyambut kita.

Itulah yang juga disarankan oleh Carol Lewis, pemenang Olimpiade 1984 cabang lompat jauh. Ia berkata, "Get out of the blocks, run your race, stay relaxed. If you run your race, you'll win. Channel your energy. Focus!" Maka, fokuslah untuk menang!

Concentrate on Running Your Race

Memang, kunci utama untuk bisa fokus adalah konsentrasi. Memiliki banyak mimpi yang ingin diraih bukan hal yang buruk. Justru sebaliknya, dengan mimpi-mimpi itu kita akan bisa menjalankan hidup dengan penuh perjuangan. Hanya, putuskanlah apa yang menjadi impian terbesar dalam hidup, dan berkonsentrasi serta fokus untuk mewujudkannya.

Tetaplah pada jalur yang bisa membawa kita menuju kemenangan. Seperti layaknya hidup seorang manusia, banyak godaan dan halangan yang merintangi kita untuk sampai di garis akhir. Itulah gunanya untuk tetap fokus. Jangan jadikan sebuah rintangan, apalagi godaan, menghentikan usaha kita. Tapi berusahalah lebih keras lagi, dan konsentrasi akan membuat hal-hal buruk tidak ada artinya dibanding kemenangan yang akan kita raih.

Concentrate on You

Jika memang kita menginginkan kemenangan, maka kita harus fokus pada seseorang yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan kita. Yaitu, diri kita sendiri! Janganlah terlebih dahulu mencari bantuan kepada orang lain untuk membuat kita sukses. Tapi, yang paling penting, jangan menyalahkan orang lain dari ketidakberuntungan atau kegagalan yang kita dapatkan. Sifat suka menyalahkan orang lain akan membawa kita kepada keadaan tidak berdaya dan tidak mandiri.

Mungkin kita bisa merasa sedikit lebih lega dengan menyalahkan orang lain, tapi sudah jelas tidak mungkin dapat membawa kita ke kesuksesan, bila kita terus merasa tidak bahagia dan selalu menyalahkan situasi. "Kita tetap harus fokus pada diri sendiri dan apa yang dapat dilakukan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik," begitu saran Wayne Dwyer, seorang motivator ternama.

Do One Thing at Time

Terakhir, cobalah untuk fokus dalam melakukan sesuatu hal, satu tujuan terbesar yang ingin diraih. Tidak peduli sebanyak apa pun hal yang harus kita lakukan, sebenarnya kita hanya bisa melakukan satu hal untuk hasil yang sangat maksimal. Multitasking bukan berrati melakukan banyak pada saat yang sama. Arti sebenarnya dari kata itu adalah memiliki keahlian yang membuat kita bisa melakukan manajemen waktu dan menyelesaikannya dengan baik.

Apa pun yang sedang kita lakukan saat ini, berkonsentrasilah. Berilah setiap energi yang dimiliki untuk melakukannya. Ini adalah satu-satunya cara kita untuk lebih efektif dan meraih hasil yang baik.

Teman-teman yang luar biasa, tetaplah berusaha. Fokus pada hal yang kita inginkan, dan kita akan mendapatkannya.

"You can't depend on your judgment when your imagination is out of focus."- Mark Twain

 _____________

Tulisan ini terdapat dalam majalah motivasi LuarBiasa. Untuk mendapatkan lebih banyak tulisan dan tips menarik, miliki majalahnya. Informasi lengkap mengenai pembelian dan langganan, hubungi (021) 6339523 atau kunjungi http://www.andriewongso.com/profile_aw/majalah/

==================================================

Salam sukses.

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja busana muslim dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

http://tupperwarebundaelis.blogspot.com

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Email. ahap234jamil@gmail.com

Ym. resiabiyasa@yahoo.co.id

Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503

 

 

Kisah Tentang 'Alergi Hidup'

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya : "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati."

Sang Guru tersenyum : "Oh, kamu sakit". "Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati".

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan: "Kamu sakit. Penyakitmu itu bernama "Alergi Hidup". Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita".

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku", kata sang Guru. "Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup lebih lama lagi", pria itu menolak tawaran sang Guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati ?", tanya Guru. "Ya, memang saya sudah bosan hidup", jawab pria itu lagi. "Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini... Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok jam enam sore. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang".

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu relaks, begitu santai... Tinggal satu malam dan satu hari ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di sebuah restoran. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu". Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali dan berkata : "Sayang, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku sayang".

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini Bos kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya sambil berkata : "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu". Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan: "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami".

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidupnya menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi dan berkata : "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan".

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !


*Bagaimana dengan sahabat Pusat Motivasi Indonesia yang baik dalam menyikapi kehidupan ini ? Tentunya kebaikan berpihak di kita kan?? Kalo begitu, 'MARI KITA LAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK HIDUP KITA' ^_^
http://www.facebook.com/l/34060;[http://kyawang.blogspot.com/]

=================================================

 

Salam sukses.

Amas Hariska AP

Pengelola blog:

Belanja busana muslim dan Jilbab http://aryasoutletmuslim.blogspot.com

http://tinyurl.com/bajupoeti

http://tupperwarebundaelis.blogspot.com

===============================
Tlp/fax. 021 30149536
Mobile. 08562132288
Email. ahap234jamil@gmail.com

Ym. resiabiyasa@yahoo.co.id

Bekasi Jawa Barat - Indonesia
========================
Workshop. BTC Lt.B9 No.6
========================
Mau Belajar Bisnis Internet dan cara mendapat uang lewat internet join disini http://tinyurl.com/8o4hgb
Mau dapat koleksi artikel dan newsletter motivasi Islam GRATIS klik http://www.zonasukses.com/reg.php?aemail=ahap234jamil@gmail.com
Ingin mempromosikan produk atau jasa anda dengan efektif join di http://negeriads.com/index.php?r=4503